Dari jauh nampak sebuah harapan,
Angan , dan sesosok bayangan muda
Memangku sebuah impian
Yang tersandung oleh sampul abu-abu.
Lembaran seni di ciptakan
Lembaran Aksara di di torehkan
Lembaran humorpun teruntaikan
Namun tak sepasang matapun
Mengapresiasi lembaran-lembaran itu.
Sampul polos tak bernilai
Terlanjur melekat di tubuh
Susutkan jalan menyambut asa
Patah arang kian menghampiri
Dan jiwa negative mengitari pikiran
Suara kecil terdengar di sudut kamar
Nyalakan lilin yang hampir padam
Sesosok wanita separuh baya
Tersenyum tipis mengulurkan tangan
Menepuk pundak getarkan harapan besar
“Dirimu tidaklah sendiri , Masih ada Tuhan dan Aku disini .Orang tidak melihatmu ,bukan karena mereka tidak peduli padamu.Mereka hanya butuh setetes air yang berbeda darimu .Sebutir batu tidak selamanya menjadi batu yang tidak berguna ,wahai anakku .Dia bisa menjelma menjadi mutiara indah ,jika dia mau .Jadi ,bangkitlah dirimu…hari esok menunggumu…menunggumu mengepakkan sayapmu “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar