Terbangun dari tidur panjangnya . Tidur
yang sebenarnya hanya 2 jam dari hitungan jam yang berputar . Matanya terbuka
pelit untuk melihat wajah handphone yang dari hari ke hari kini berada
disampingnya . Tidak ada pesan , tidak ada panggilan ataupun sapaan hangat . Yang
ada hanya wallpaper “I Miss you more than words can say” . Dipejamkan matanya
kembali untuk melanjutkan mimpi kosong yang beberapa hari ini menghiasi malam –
malam panjangnya . Syaraf otak memrogram pikirannya bernostalgia ke masa lampau
dimana pertemuan pertamanya berlangsung . Kenangan yang berlangsung dengan
cepat . Tidak terasa kini waktu telah memisahkan mereka .
“Mhay.. kamu tidak tidur ?” , Ucap perempuan setengah baya yang terbangun
dari tidurnya (Bunda Mhay ) .
“Tidak bisa tidur Bun “ , Tegas Mhay . “Oh ya , Bunda tahu buku harian Mhay
tidak ?” Lanjutnya .
“Buku harian yang selalu kamu bawa kemana kamu pergi kah ?” , Kata Sang
Bunda .
“Ya.. buku itu Bun . Bunda tahu dimana ?”, Tanya Mhay .
“Buku itu ada di laci kamarmu . Tumben sekali kamu lupa ??? , padahal
biasanya selalu menemanimu .“ , Ucap Bunda Mhay .
***
Mhay yang selalu dekat dengan buku hariannya dengan segera menghampiri
bukunya . Mencorat – coret buku hariannya dengan apa yang ada di dalam
pikirannya .Beberapa hari ini tulisan yang ditorehkan Mhay selalu bertemakan
hal yang sama . Kerinduan akan bintang hati yang tidak pernah berujung
membawanya ke dunia kenangan berlarut – larut . Dia ingin keluar dari kenangan
tersebut . Namun tangan dan pikirannya selalu mengatakan hal yang sama dengan apa
yang pernah Ia tuliskan di buku harian tersebut . Apa yang Ia katakan
sebelumnya seakan belum sepenuhnya mewakili apa yang ada dibenaknya . Terus
menulis memang membuatnya sedikit melegakan emosinya , namun hal itu juga
membuatnya terlalu meratapi kesedihannya beberapa hari ini .Hari – hari
terlewati dengan menulis . Tidak mengenal bosan ataupun lelah . Yang dia
inginkan hanya kepuasan dan kelegaan hatinya yang risau . Keyakinan akan
kerinduannya yang akan berujung suatu saat nanti membuatnya semakin yakin
dengan apa yang telah di lukiskannya di dalam buku harian tersebut . Dia tidak
pernah berkata “ Aku Lelah “ tetapi
selalu berkata “ Aku Bisa ” . Ya..... Someday is to be real for Her . Aku
hanya bisa melihat dan berharap hari – harinya akan menjadi nyata .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar