Halaman

deskripsi judul

Memikirkan beban akan mengubah umur menjadi lebih pendek dari sebelumnya. Tuangkan beban pada pallet sahabat, lanjutkan hari-hari penuh warna

Juni 26, 2012

Bisikan Kecil >> Padang Ilalang

Bisikan kecil yang tidak asing merambat ke telinga ini . Aku ikuti kemana arah bisikan itu . Tanpa sadar bisikan itu membawaku ke padang ilalang . Kulihat sekelilingku penuh ilalang menari riang . Akupun mengikuti alur tarian ilalang yang seakan berbicara kepadaku . Rambut dan rok ini menari – nari tanpa beban . Melupakan segala keputusasaan . Aku tersenyum riang menari nari dengan bayangan . Panas di bukit alang – alang terhapus angin . Hanya dingin dengan semilir yang kurasakan . Sepi tidak terasa meski diri ini hanya sendiri .Aku ingin tetap tinggal .Aku tidak ingin ketemu mereka (Papa dan Mama) . Aku tidak mau terkekang .Aku ingin terbang bebas .




Senja menyeruak di ufuk barat . Raga terhenti menari dan duduk di tengah ilalang memeluk dua kaki yang selalu menemani . Nampak indah dan penuh pesona . Aku ingin pulang .... tiga kata itu terpasang di pikiranku . Ya.. aku ingin pulang ...Ku lihat sekelilingku hanya ilalang . Tidak ada ruas jalan , petunjuk arah maupun bantuan . “Aku takut . Aku rindu mama dan papa . Dimana kalian ? Maafkan Disty....“ Selalu kuucapkan ketika raga ini berjalan mencari petunjuk pulang . Aku menangisi kesendirian ini . Kesendirian yang selama ini aku inginkan membawaku ke ruang hampa . Kemarahan akan perhatian papa dan mama yang berlebihan menghasut otakku  berkata kasar . Jiwa kesepian ini merindukan kehadiran kalian . Aku berjanji bahwa jika di beri kesempatan , Aku akan menyanyangi kalian melebihi diriku sendiri ,Aku tidak akan pernah mengecewakan kalian , Aku akan patuh kepada kalian . Aku mohon....kembalilah .... Ternyata semuanya sudah terlambat.


***

“Disty , Disty ,Disty , Bangun Nak !!” Terdengar bisikan kembali .
Ku buka mata ini perlahan . Cahaya terlalu terang menerpa mataku . Dua insan yang Kurindukan nampak di bola mata ini . Papa.. Mama... Kupeluk erat mereka karena aku tidak mau kehilangan untuk kedua kalinya . Tuhan..... Terima Kasih . Kau ijinkan kami berkumpul kembali . “Kenapa Nak ?” , Papa dan Mama heran . “Disty berjanji pada Papa dan Mama , Disty akan mematuhi semua perintah kalian “ . Ucapku dikala itu .


Oleh : Marini Agustyna



Share

1 komentar:

selimut mengatakan...

cerpen yg bagus..

Let's Join




Selamat Datang! Saya berterima kasih atas kunjungan anda ke Blog saya. sering - sering mampir lagi di www.chaslemha.blogspot.com.