Halaman

deskripsi judul

Memikirkan beban akan mengubah umur menjadi lebih pendek dari sebelumnya. Tuangkan beban pada pallet sahabat, lanjutkan hari-hari penuh warna

Oktober 09, 2012

ADILKAH JIKA “AKU” BERALASKAN TANAH ?


1/2

Kehidupan yang layak , nyaman ,dan aman adalah keinginan setiap orang. Bukan hanya sebagai keinginan melainkan sebagai kebutuhan hidup yang menjadi hak setiap orang. Setiap orang terkadang tidak mendapatkan haknya seratus persen. Ada diantara mereka yang hidup dengan takaran hak yang serba minim. Kolong jembatan, emper toko, dan kardus-kardus bekas menjadi fasilitas mewah mereka. Tingginya angka kemiskinan di negara ini, membawa efek yang cukup buruk bagi pendidikan maupun masa depan para generasi muda Indonesia. Terutama anak-anak yang seharusnya masih dalam bimbingan orang tua.

Pernahkan terlintas di pikiran Anda, Lebih hebat manakah kita dengan anak jalanan / pengamen / pemulung? Apakah kita yang lebih hebat? Bagi Anda yang menjawab demikian Anda SALAH BESAR …tahukah apa yang membuat anda salah besar ?
Mungkin bila kita melihat orang jalanan / pengamen / pemulung yang selalu ada di benak kita adalah anak kita yang kotor, kumuh, dan nakal. Memang semua itu benar, tapi ada suatu hal yang lebih berharga di balik semua itu. Anak jalanan /pengamen mempunyai suatu keistimewaan yang tidak kita miliki. Apa keistimewaannya? Tiap hari mereka mampu melawan kekejaman kehidupan hanya untuk 1 tujuan yaitu mencari uang untuk hidup 1 hari.

Kardus bekas jadi rumah tanpa jendela. Trotoar merupakan kasur empuk yang bisa dimiliki oleh setiap orang. Tanahpun bersahabat dengan mereka. Seketika duduk di bus terlihat dua anak polos berksi. Gadis kecil itu bernama Putri (10) bersama kakaknya Rendy (15) mencari sesuap nasi dengan menunjukkan bakat nyayinya dari satu bus ke bus lain. Pertanyaan ku lontarkan pada mereka “uangnya buat jajan ya dek ?”, terjawab polos “buat beli obat ibu”. Ku ikuti langkah kaki mereka ke  sebuah rumah kardus di kolong jembatan. Miris sekali jika di bandingkan dengan hidup kita.

Sebagai generasi muda, nasib mereka kurang beruntung. Mengenyang pendidikan hanya 7 tahun. Itupun hanya sang kakak. Melihat kerja keras mereka terlintas dibenakku akan posisi para wakil rakyat yang duduk dikursi berharga jutaan yang jika di hitung-hitung sangat cukup untuk membiayai hidup mereka. Kasur mewah menyenyakkan tidur mereka. Tanah dengan hiasan kerikil menjadi sahabat tidur mereka dari hari ke hari.Adilkah itu semua ???.. Tidak jawab Ku Spontan.


To be Continue
Share

Tidak ada komentar:

Let's Join




Selamat Datang! Saya berterima kasih atas kunjungan anda ke Blog saya. sering - sering mampir lagi di www.chaslemha.blogspot.com.