Halaman

deskripsi judul

Memikirkan beban akan mengubah umur menjadi lebih pendek dari sebelumnya. Tuangkan beban pada pallet sahabat, lanjutkan hari-hari penuh warna

Oktober 19, 2012

GROWING WITH CHARACTER


 Karakteristik atau karakter setiap orang memiliki spesifikasi tertentu, baik bersifat positif maupun negatif. Karakter setiap peserta didik berbeda menurut kebiasaan hidup sehari-hari. Dalam perkembangannya karakter tidak berkembang begitu saja. Namun ada faktor pendukung tertentu, seperti arahan, motivasi atau dorongan, dan ambisi.. Misalnya keluarga, guru , teman sepermainan, dan lingkungan sosial sekitar.
Pertumbuhan karakter yang paling dini berada di lingkungan keluarga. Di lingkungan ini individu dilatih untuk peka terhadap pola perilaku dan aktivitasnya masing-masing. Misalnya, menghormati orang yang lebih tua,bertaqwa kepada Tuhannya, makan, mandi, dan aktivitas lainnya. Dengan kata lain, pertumbuhan karakter di lingkungan keluarga sangat mempengaruhi pembentukan karakter selanjutnya. Keluarga mempunyai peranan dalam menentukan watak dari seorang anak. Seorang anak bisa berwatak baik apabila orang tua selalu mengajarkan yang terbaik untuk anak anak nya.. Dan seorang anak bisa berkelakuan menyimpang ketika sang anak tidak dapat kedua perhatian orang tua nya. Perbuatan anak mencerminkan sifat rumah tangga yang terjadi. Begitu juga dengan guru. Guru yang merupakan seorang wali di sekolah sangat berperan dalam mengarahkan siswa ke hal yang positif. Disamping itu pemberian tambahan wawasan mengenai ilmu pengetahuan,peradaban dunia , dan lainnya akan secara lebih spesifik menunjukkan jalan kepada peserta didik dalam meraih apa yang mereka impikan.

Pembentukan karakter peserta didik tidak lepas dari rantai persahabatan. Seorang teman, khususnya teman sepermainan menjadi sebuah faktor dukungan yang tidak bisa dipisahkan.  Rasa solidaritas atau empati yang terbangun mendorong mereka ke suatu perubaahan sikap. Sikap itu tumbuh dan berubah sejalan dengan waktu, ruang (lingkungan sosial), dan orang terdekat.
Motivasi atau dorongan yang positif akan mengarahkan peserta didik ke arah yang tepat. Arah yang terkadang bukan pilihan yang diimpikan, namun arah ke pilihan yang dibutuhkan. Oleh sebab itu tidak semua motivasi bersifat mendukung apa yang diinginkan peserta didik. Di posisi seperti ini peran guru diperlukan. Seorang guru bisa memberikan suatu motivasi kepada peserta didik melalui tugas-tugas individu ataupun kelompok. Di dalam tugas seperti ini peserta didik dituntut untuk mempertanggungjawabkan segala apa yang di percayakan kepadanya. Peserta didik juga dituntut untuk bisa saling mengutarakan pendapat dalam diskusi yang dilakukan. Ada juga motivasi yang berupa tugas phortofolio atupun penelitian-penelitian. Sebagai peserta didik kita harus bisa berkontribusi dengan baik dalam pendidikan.
Strategi dalam pembentukan karakter yakni :
·         Memperluas wawasan. Agar dalam berpikir kita memiliki landasan-landasan tertentu. Intinya apa yang kita pikirkan mengenai suatu hal itu memang nyata, dan tidak asal bicara. Dengan langkah ini karakter kita juga bisa belajar mengenai minat baru yang mungkin bisa lebih menyenangkan daripada sebelumnya.
·         Belajar fokus pada suatu hal yang ada di depan mata. Meskipun tahap demi tahap penyeleseian, namun hal itu lebih baik daripada kita bimbang ddengan permasalahan yang di hadapi.
·         Bersosialisasi atau beroranisasi dengan lingkungan sosial.  Dalam hal ini kita dituntu untuk lebih kritis, apresiatif, dan tanggung jawab atas keputusan yang diambil. Sikap seperti diatas perlahan akan menempel pada karakter jika kita berani mengungkapkan apa yang ada dipikiran, disiplin, dan belajar menambah wawasan.
Share

Tidak ada komentar:

Let's Join




Selamat Datang! Saya berterima kasih atas kunjungan anda ke Blog saya. sering - sering mampir lagi di www.chaslemha.blogspot.com.