Bisikan kecil yang tidak asing merambat
ke telinga ini . Aku ikuti kemana arah bisikan itu . Tanpa sadar bisikan itu
membawaku ke padang ilalang . Kulihat sekelilingku penuh ilalang
menari riang . Akupun mengikuti alur tarian ilalang yang seakan berbicara
kepadaku . Rambut dan rok ini menari – nari tanpa beban . Melupakan segala keputusasaan
. Aku tersenyum riang menari nari dengan bayangan . Panas di bukit alang –
alang terhapus angin . Hanya dingin dengan semilir yang kurasakan . Sepi tidak
terasa meski diri ini hanya sendiri .Aku ingin tetap tinggal .Aku tidak
ingin ketemu mereka (Papa dan Mama) . Aku tidak mau terkekang .Aku ingin terbang
bebas .
Senja menyeruak di ufuk barat . Raga
terhenti menari dan duduk di tengah ilalang memeluk dua kaki yang selalu
menemani . Nampak indah dan penuh pesona .
Aku ingin pulang .... tiga kata
itu terpasang di pikiranku . Ya.. aku ingin pulang ...Ku lihat sekelilingku
hanya ilalang . Tidak ada ruas jalan , petunjuk arah maupun bantuan . “Aku takut . Aku rindu mama dan papa .
Dimana kalian ? Maafkan Disty....“ Selalu kuucapkan ketika raga ini
berjalan mencari petunjuk pulang . Aku menangisi kesendirian ini . Kesendirian
yang selama ini aku inginkan membawaku ke ruang hampa . Kemarahan akan
perhatian papa dan mama yang berlebihan menghasut otakku berkata kasar . Jiwa kesepian ini merindukan
kehadiran kalian . Aku berjanji bahwa jika di beri kesempatan , Aku akan
menyanyangi kalian melebihi diriku sendiri ,Aku tidak akan pernah mengecewakan
kalian , Aku akan patuh kepada kalian . Aku mohon....kembalilah .... Ternyata
semuanya sudah terlambat.
***
“Disty , Disty ,Disty , Bangun Nak !!”
Terdengar bisikan kembali .
Ku buka mata ini perlahan . Cahaya
terlalu terang menerpa mataku . Dua insan yang Kurindukan nampak di bola mata
ini . Papa.. Mama... Kupeluk erat mereka karena aku tidak mau kehilangan untuk
kedua kalinya . Tuhan..... Terima Kasih . Kau ijinkan kami berkumpul kembali .
“Kenapa Nak ?” , Papa dan Mama heran . “Disty berjanji pada Papa dan Mama ,
Disty akan mematuhi semua perintah kalian “ . Ucapku dikala itu .
Oleh : Marini Agustyna
1 komentar:
cerpen yg bagus..
Posting Komentar